Standar
Kompetensi
2. Menerapkan konsep kelistrikan dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi.
Kompetensi Dasar
2.1 Memformulasikan
gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, dan energi potensial listrik serta
penerapannya pada keping sejajar.
Indikator Pencapaian Kompetensi
-
Mendeskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb)
pada muatan titik.
-
Mengaplikasikan hukum Coulomb dan hukum Gauss untuk
mencari medan listrik bagi distribusi muatan kontinyu.
-
Memformulasikan energi potensial listrik dan
kaitannya dengan gaya, medan listrik,
dan potensial listrik.
- Memformulasikan Prinsip Kerja Kapasitor keping sejajar
5.4.MEDAN LISTRIK STATIS
A.MUATAN LISTRIK.
Suatu
pengamatan dapat memperlihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain
wool atau bulu domba; batang gelas tersebut mampu menarik sobekan-sobekan
kertas. Ini menunjukkan bahwa gelas timbul muatan listrik.
Salah satu
sifat muatan listrik adalah adanya dua macam muatan yang menurut konvensi
disebut muatan positif dan negatif.
Interaksi antara muatan-muatan dapat dinyatakan sebagai berikut :
“ Dua
muatan yang sejenis ( kedua-duanya positif atau kedua-duanya negatif ) saling
tolak menolak; sedangkan dua muatan yang
tidak sejenis (yang satu positif dan yang lain
negatif) akan saling tarik menarik ”.
Pengamatan
lain yaitu : benda yang bermuatan listrik; muatannya tersebar pada permukaan
luar dari benda dan menyebarnya muatan listrik pada permukaan luar benda tidak
sama rata. Pada permukaan yang runcing makin rapat muatannya. Selain dengan
cara menggosok kain wool pada batang kaca tersebut, maka salah satu cara untuk
membuat benda dapat dijadikan listrik adalah dengan cara INDUKSI.
B.HUKUM COULOMB.
Bila dua
buah muatan listrik dengan harga q1 dan q2, saling
didekatkan, dengan jarak pisah r, maka
keduanya akan saling tarik-menarik atau tolak-menolak. Besar gaya tarik atau gaya tolak tersebut menurut hukum Coulomb
adalah:“Berbanding lurus dengan besar muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua muatan”.
F = k q1.q2/r2
Konstanta pembanding (“k”) harganya
tergantung pada tempat dimana muatan tersebut berada.
Bila pengamatan dilakukan diruang
hampa/udara; besar “k” dalam sistem SI adalah:
k= 9 x 10 9 Nm2/Coulomb2
k= 9 x 10 9 Nm2/Coulomb2
eo =
permitivitas udara atau ruang hampa. dalam satuan cgs ; k=1 dyne cm2/statcoulomb2
F
|
r
|
q
|
k
|
|
MKS - SI
|
newton
|
meter
|
coulomb
|
9.109
|
c g s
|
dyne
|
centimeter
|
statcoulomb
|
1
|
-
Untuk medium selain udara, maka harga k berbeda-beda yang tergantung dari permitivitas medium.
-
1 Coulomb = 3.109 statcoulomb.
-
Karena F adalah vektor, maka bila gaya resultan yang
disebabkan oleh 3 titik muatan, penjumlahannya juga memenuhi aturan vektor.
-
e0 = 8,85 x
10-12 Coulomb2 / newton m2
C. MEDAN LISTRIK.
Medan
listrik adalah daerah dimana pengaruh dari muatan listrik ada. Besarnya kuat
medan listrik (“E”) pada suatu titik di sekitar muatan listrik (Q) adalah :
Hasil bagi
antara gaya yang dialami oleh muatan uji “q” dengan besarnya muatan uji
tersebut.
Antara +Q
dan -Q ada gaya tarik menarik sebesar :
sehingga besarnya kuat medan
listrik di titik p adalah
Kuat medan
listrik (E) adalah suatu besaran vector. Satuan dari kuat medan listrik adalah
Newton/Coulomb atau dyne/statcoulomb.
Bila medan di sebuah titik
disebabkan oleh beberapa sumber; maka besarnya kuat medan total dapat
dijumlahkan dengan mempergunakan aturan vektor. Arah dari kuat medan listrik;
bila muatan sumbernya positif maka meninggalkan dan bila negatif arahnya
menuju.
Gambar
Contoh kuat medan listrik.
1. Kuat medan listrik yang
disebabkan oleh bola berongga bermuatan.
- dititik
R; yang berada didalam bola ER=0. Sebab di dalam bola tidak ada muatan.
- dititik
S; yang berada pada kulit bola;
Q = muatan
bola ; R = jari-jari bola
- dititik
P; yang berada sejauh r terhadap pusat bola.
Bila digambarkan secara
diagram diperoleh.
* ER
= 0
*
*
2.
Bila Bola pejal dan muatan tersebar merata di dalamnya
dan dipermukaannya (
Muatan total Q ).
-
Besarnya kuat medan listrik di titik P dan S sama
seperti halnya bola berongga bermuatan; tetapi untuk titik R kuat medan
listriknya tidak sama dengan nol. ER
= 0
-
Bila titik R berjarak r terhadap titik pusat bola,
maka besarnya kuat medan listriknya :
r = jarak titik R terhadap pusat bola
R = jari-jari bola.
3. Kuat
medan disekitar pelat bermuatan.
- muatan-muatan persatuan luas pelat ()
Bila 2 pelat sejajar; dengan
muatan sama besar; tetapi berlawanan tanda.
Untuk titik
P yang tidak di antara kedua pelat. E =
0
GARIS GAYA.
Suatu garis
gaya (dalam suatu medan listrik) ialah:
Garis
khayal yang ditarik sedemikian rupa sehingga arahnya pada setiap detik (yaitu
arah garis singgungnya) sama dengan arah medan pada titik tersebut.
Beberapa
sifat dari garis gaya adalah :
-
Garis gaya berasal dari muatan positif dan berakhir
pada muatan negatif.
-
Garis gaya tidak mungkin perpotongan satu sama lain.
-
Banyaknya garis gaya persatuan luas yang menembus
suatu permukaan (yang tegak lurus arah medan) pada tiap-tiap titik, sebanding
dengan kuat medan listriknya.
DN = Jumlah garis gaya.
DAn = Luas
permukaan tegak lurus arah medan yang ditembus oleh garis gaya.
e0 = Konstanta
pembanding.
E = Kuaat
medan listrik.
-
Pembanding garis gaya yang timbul dari suatu muatan q,
tepat sama dengan q itu sendiri.
N = e0 En A = q
N = jumlah garis gaya yang keluar dari muatan q.
q = banyaknya muatan.
HUKUM
GAUSS.
Jumlah
garis gaya total/flux listrik (yang masuk dan keluar) dalam suatu permukaan
bola sebanding dengan jumlah muatan total yang terdapat didalam bola tadi.
e0 å( E . DAn )
= åq
e0 =
permitivitas listrik.
å( E . DAn ) = jumlah total garis gaya (flux listrik).
åq = jumlah
total muatan yang ada dalam bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar